|
Kopi Kaba;
|
Mulanya, Lokasi disekitar Gunung Kaba merupakan salah satu cagar alam untuk perlindungan bunga Rafflesia. Namun, kini kondisi daerah wisata ini mulai tidak dapat diandalkan sebagaimana tujuan awal dibuat, yakni untuk taman lindung bagi beberapa flora Sumatra.
Gunung dengan ketinggian 1.938 m dpl ini menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Puncak Gunung ini dihiasi dengan dua buah kawah yang masing-masing berwarna hijau dan putih kecoklatan. Terdapat dua buah jalur yang dapat ditempuh untuk mencapai puncak. Jalur pertama menyuguhkan pemandangan hutan lebat yang penuh semak belukar dengan jurang di kanan-kirinya. Sedang jalur yang lain telah dikeraskan dengan menggunakan aspal. Waktu tempuh dari pos pendakian menuju puncak adalah 2-3 jam perjalanan.
Dengan kontur yang tinggi, tentunya salah satu tanaman yang paling cocok ditanam adalah kopi. Semakin tinggi daerah tanam kopi, alkisah semakin padat pula bijinya. Artinya, kopi tersebut semakin kompleks: menyimpan banyak cita rasa.
Ada juga penelitian yang menyatakan hubungan antara tingkat ke asaman kopi dan tinggi/temperatur daerah di mana ditanam. Intinya, semakin tinggi dan dingin suatu daerah akan menghasilkan kopi yang semakin baik pula tingkat keasaman dan cita rasanya.
Bengkulu ternyata termasuk lima besar produsen kopi se nusantara. Ini fakta yang cukup mengejutkan (data tahun 2012). Ternyata potensi kopi di provinsi ini begitu besar. Tak heran jika terkenal sebagai provinsi di “segitiga emas robusta”–selain Lampung dan Sumatera Selatan. Bengkulu punya area penanaman kopi hampir sekitar 92 ribu hektar. Hampir seluruhnya berserakan di sekitar Gunung Kaba.
Sumber:
No comments:
Post a Comment