Kopi Manglayang; Kabupaten Sumedang, Jabar

Kopi Manglayang Jenis; Kopi Arabika BACK HOME...

Gunung Manglayang terletak di Kabupaten Sumedang – Jawa Barat yang memiliki ketinggian 1818 mdpl. Dalam rangkaian gunung-gunung (Burangrang – Tangkuban Perahu – Bukit Tunggul – Gunung Manglayang), menjadi gunung yang terendah dari rangkaian ke empat gunung tersebut.

Berawal pada tahun 2009 masyarakat yang ada wilayah hutan rakyat gunung manglayang sampai gunung cijambu kabupaten sumedang mulai melirik potensi lahan hutan dan lahan pribadi dengan melakukan penanaman kopi jenis arabika, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian hutan dan tidak mengganggu perekonomian masyarakat yang merambah hutan. Sampai saat ini perkembangan agribisnis kopi arabika di wilayah hutan rakyat gunung manglayang-cijambu terus berkembang seiring dengan program pengelolaan hutan bersama masyarakat yang diluncurkan oleh kementerian kehutanan.
Jika berbicara tentang Kopi Manglayang, maka kita akan membahas tentang kopi Luwak Arabika yang mulai dikembangan sekitar tahun 2013.

Kopi luwak yang dihasilkan dari Indonesia adalah salah satu kopi terbaik di dunia. Belakangan ini produk kopi luwak Indonesia yang dikenal memiliki kualitas bagus mendapat “tekanan” dari pasar internasional. Issue negatif yang berkembang bahwa pemeliharaan luwak di Indonesia tidak memperhatikan kesejahteraan satwa/luwak, tidak “berperikebinatangan/berperikeluwakan” (animal welfare). Pihak asing menuntut adanya perlakuan yang baik agar luwak yang dikandangkan hidup lebih “sejahtera”, sebagai syarat kopi luwak bisa diterima di pasar dunia.
Konsep KLM ingin membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar. KLM menerapkan kaidah kesejahteraan satwa (animal welfare) dalam proses produksinya. Kandang luwak KLM berlokasi di sebelah utara Bandung, di kaki Gunung Manglayang tepatnya di Kampung Pondok Buahbatu-Cikawari, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kab.Bandung padaketinggian 1200 dpl. Ada 2 jenis kandang, satu kandang tertutup dan satu kandang terbuka.Kandang terbuka dibuat di atas lahan seluas 200 m2, dalam kandang tsb ditanami kopi sebagai makanan luwak.Kandang tertutup dibuat diatas lahan sekitar 125 m2, merupakan cara konvensional. Bentuk kandang dibuat luas dan nyaman agar luwak leluasa bergerak dengan system sanitasi kandang optimal. Pada kedua kandang tersebut, luwak rata-rata bertubuh gemuk dan sehat, juga tampak jinak dan senang mendekati manusia.

Dengan berlatar belakang dari keprihatinan terhadap kawasan kaki Gunung Manglayang yang masih memiliki banyak lahan kritis karena ditanami sayuran, selain memelihara luwak sesuai kaidah kesejahteraan satwa, pemilik KLM juga merintis penanaman kopi di lahan sendiri yang dipadukan dengan tanaman kayu dan buah-buahan. Hasilnya mulai terlihat, sumber air tetap mengalir meskipun di saat kemarau. Dengan demikian, selain untuk memulihkan kelestarian alam KLM juga sekaligus memberikan contoh yang baik dalam pemeliharaan luwak.
Dalam pemeliharaan luwak yang baik, KLM memperoleh bantuan teknis dari Tim Satwa Kita yang mendampingi KLM sejak pembuatan kandang, manajemen kandang dan manajemen pakan luwak. Selain kandang yang luas, di dalamnya dilengkapi sarang berupa box kayu disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan luwak. Pakan luwak yang diberikan harus memenuhi syarat disesuaikan dengan habitat alaminya yaitu terdiri atas pakan daging, pakan buah, pakan kopi dan air bersih. Untuk pakan daging, KLM memberikannya dalam bentuk kornet (dagingolahan), untuk buah-buahan paling sering diberi pisang dan pepaya, terkadang rambutan, mangga, salak atau buah manis lainnya.
Yang terpenting dalam pemeliharaan luwak adalah tidak menghilangkan sifat-sifat hewannya itu sendiri. Selama ini banyak luwak yang mati karena terlalu dipaksa hanya makan kopi, tetapi makanan alaminya seperti daging dan buah-buahan dikurangi bahkan ada yang tidak diberikan samasekali, karena untuk menekan biaya produksi. Diakui, memelihara luwak memang tergolong “mewah dan mahal” karena harga pakan yang relatif mahal, belum termasuk biaya pembuatan kandang dan biaya petugas kandang (keeper) yang mengurus luwak dan kandangnya setiap hari.

Sumber:

• wikipedia 
• kopiluwakmanglayang.com
• bp3ktanjungsari.blogspot.co.id

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest