Breaking News
recent

Kopi Basemah (Pagaralam); Sumatera Selatan


Kopi Basemah(Pagaralam) 
Jenis: Kopi Robusta

BACK HOME...
Kota Pagar Alam adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Selatan. Kota ini memiliki luas sekitar 633,66 km² dengan jumlah penduduk 126.181 jiwa dan memiliki kepadatan penduduk sekitar 199 jiwa/km². Kota ini berjarak sekitar 298 km dari kota Palembang dan juga berjarak sekitar 60 km di sebelah barat daya Kabupaten Lahat.
Kopi Besemah adalah salah satu kopi yang paling digemari oleh penduduk di wilayah Sumatera Selatan, aroma dan rasanya yang gurih meninggalkan kesan tersendiri bagi penikmatnya. Mayoritas Kopi Besemah adalah jenis Robusta yang tumbuh di dataran tinggi di sekitar pegunungan & perbukitan. Yang paling terkenal dan dicari oleh penikmat kopi adalah Kopi Besemah yang berasal dari daerah Pagaralam yang tumbuh di perkebunan petani di sekitar lereng Gunung Dempo.
Kopi Robusta yang berasal dari Pagaralam ini sejak dulu dikenal istimewa karena aromanya. Wanginya sudah tercium, bahkan sebelum kopinya diseduh. Para petani kopi setempat mengatakan bahwa kopi Pagaralam adalah salah satu kopi favorit Ratu Yuliana pada jaman Belanda dulu. Ratu Yuliana memang seorang pencinta kopi, dan tak pernah melewatkan satu hari pun tanpa kopi. Di Pagaralam, ada sebuah kebun kopi yang khusus dibuat untuk menghasilkan biji kopi terbaik, dan hasil panennya seluruhya dikirim ke dapur istana Sang Ratu dari Belanda ini. Letak kebun kopi yang menjadi kebanggaan rakyat Pagaralam ini terletak di sekitar Simpang Padang Karet.
Salah satu pengusaha kopi dengan merk Kopi Kawah Dempo, Arman Sukardi, mengatakan, meski di Pagaralam terdapat banyak pengusaha kopi, namun proses penggorengan menentukan rasa dan aroma kopi yang khas. Kopi Kawah Dempo misalnya, digoreng dengan menggunakan kayu bakar dengan bakaran api yang selalu diawasi agar tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Ketika asap dari pembakaran sudah mulai banyak, itu tandanya biji kopi telah masak. Hal yang harus dilakukan adalah dengan mengecilkan api dengan menyisakan bara-nya saja. Ini dilakukan oleh Arman Sukardi untuk menghasilkan biji kopi dengan rasa dan aroma yang nikmat.
Memulai usaha kopi sejak tahun 70-an, pemegang merk Kopi Kawah Dempo ini mengaku mampu menghasilkan 80 kg dalam sehari. Hasil produksi tersebut kemudian di jual di seluruh Pagaralam dan Palembang. Dibanderol dengan harga jual Rp40.000/kg, Kopi Kawah Dempo kerap dijadikan sebagai oleh-oleh khas bagi mereka yang datang mengunjungi Pagaralam.
Sebagai kopi robusta, Kopi Kawah Dempo memiliki rasa asam dan pahit yang pas, apalagi ditambah aromanya yang khas. Tidak salah jika ada anggapan Pagaralam merupakan salah satu sentra penghasil kopi robusta unggulan di Indonesia.
Meski produktif sebagai wilayah penghasil biji kopi, nyatanya di Pagaralam masih sulit ditemukan kedai tempat minum kopi. Hal tersebut membutuhkan perhatian masyarakat untuk menjadikan minum kopi sebagai tradisi yang sudah mengakar di Pagaralam. Lebih Jauh Arman Sukardi mengatakan, dibutuhkan juga perhatian dari pemerintah untuk menggali potensi Pagaralam sebagai wilayah penghasil kopi dengan cara mengadakan berbagai pelatihan dan promosi gratis.










Sumber:
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.