Kopi Liwa
|
Kabupaten ini dominan dengan perbukitan dengan pantai di sepanjang pesisir barat. Daerah pegunungan yang merupakan punggung Bukit Barisan, ditempati oleh vulkanik quarter dari beberapa formasi. Daerah ini dilalui oleh sesar Semangka, dengan lebar zona sebesar ± 20 Km. Pada beberapa tempat dijumpai beberapa aktivitas vulkanik dan pemunculan panas bumi. Kabupaten ini berada pada ketinggian 50 - > 1000 mdpl.
Aura kopi sudah mulai terasa ketika memasuki kota ini. Atribut serta warung kopi bertebaran di berbagai sudut kota. Produk paling keren dari Liwa adalah kopi beraroma ginseng dan pinang, yang disebut punya khasiat yang berkaitan dengan kesehatan dan kejantanan.
Proses cukup panjang mengiringi pembuatan kopi unggul di Liwa. Pertama kopi disangrai dalam oven sampai panas 190 derajat untuk mencapai kualitas dan warna yang diinginkan. Sementara pencampuran ginseng atau pinang disesuaikan kebutuhan saat masuk oven.
Selain kopi dengan ginseng dan pinang, Liwa juga memiliki kopi unggulan lainnya. Kopi luwak. Tempatnya di Danau Ranau. Sentra kopi di Danau Ranau ini memang menghususkan kopi luwak.
Kopi luwak adalah kopi hasil dari fermentasi di perut si luwak dan kemudian dikeluarkan sebagai feses. Luwak yang sudah dikandangkan diberi makan kopi-kopi yang sudah melalui sortiran. Tidak semua biji kopi yang disajikan dimakan oleh luwak. Hanya biji kopi pilihan dan punya kualitas terbaiklah yang dimakan.
Bila sang musang sudah memakan biji terbaik, setidaknya minimal 6 jam kemudian, setelah mengalami fermentasi di dalam pencernaannya, dikeluarkan kembali via feses dalam bentuk sekumpulan biji. Feses luwak itu kemudian dan dikumpulkan. Pembersihan dan pengeringan kembali menjadi langkah selanjutnya sebelum dikirim ke pengolah kopi dan siap dipasarkan. Harganya satu kilogram bisa mencapai Rp 1,9 juta. Harga sepadan dengan produksi yang dihasilkan. Kopi luwak dari Danau Ranau ini kemudian di pasarkan ke seluruh dunia. Hari pertama di Bumi Andalas, dihabiskan dengan menikmati kopi-kopi beraroma kelas dunia.



Proses cukup panjang mengiringi pembuatan kopi unggul di Liwa. Pertama kopi disangrai dalam oven sampai panas 190 derajat untuk mencapai kualitas dan warna yang diinginkan. Sementara pencampuran ginseng atau pinang disesuaikan kebutuhan saat masuk oven.

Kopi luwak adalah kopi hasil dari fermentasi di perut si luwak dan kemudian dikeluarkan sebagai feses. Luwak yang sudah dikandangkan diberi makan kopi-kopi yang sudah melalui sortiran. Tidak semua biji kopi yang disajikan dimakan oleh luwak. Hanya biji kopi pilihan dan punya kualitas terbaiklah yang dimakan.
Bila sang musang sudah memakan biji terbaik, setidaknya minimal 6 jam kemudian, setelah mengalami fermentasi di dalam pencernaannya, dikeluarkan kembali via feses dalam bentuk sekumpulan biji. Feses luwak itu kemudian dan dikumpulkan. Pembersihan dan pengeringan kembali menjadi langkah selanjutnya sebelum dikirim ke pengolah kopi dan siap dipasarkan. Harganya satu kilogram bisa mencapai Rp 1,9 juta. Harga sepadan dengan produksi yang dihasilkan. Kopi luwak dari Danau Ranau ini kemudian di pasarkan ke seluruh dunia. Hari pertama di Bumi Andalas, dihabiskan dengan menikmati kopi-kopi beraroma kelas dunia.



sumber:
No comments:
Post a Comment